Ketika teknologi dan perkembangan zaman semakin maju, ada sebuah desa yang tidak terpengaruh sama sekali dengan maraknya perkembangan jaman. Wilayah desa di Bali yang menjadi sorotan dunia sebab menyimpan keindahan desa dan adat serta budaya yang ditawarkannya. Salah satu desa yang ada di Bali ini menjadi salah satu desa termasyur di dunia. Desa ini bernama desa Penglipuran Bali. Bagi anda yang sudah mengetahui atau belum tahu tentang desa ini. Maka disini akan dijelaskan seperti apa wajah desa Penglipuran yang semakin hari semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Saat anda menginjakkan kaki di desa Penglipuran Bali, maka seluruh tradisi dari leluhur hingga saat ini masih dijaga dan wajib dilestarikan semua lapisan masyarakat yang ada di sana. Hal ini merupakan perwujudan upaya untuk melestarikan budaya yang dilakukan masyarakat. Karena seperti yang kita tahu, pulau Bali terkenal dengan umat Hindu yang sangat religius.

hipwee.com

Apa Yang Menarik Dari Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat yang kini sudah berkembang menjadi desa wisata. Desa ini ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Bahkan ketika awal penetapannya, turis asing yang sering memadati desa yang ada di Bangli ini ikut menjadi saksi dari terbentuknya desa wisata ini.

Mulanya desa ini adalah desa yang mempertahankan kebudayaan nenek moyang dan juga leluhur. Namun sekitar tahun 1990 ada mahasiswa Udayana yang melakukan Kuliah Kerja Nyata. Serta meninggalkan jejak yang berupa pembangunan taman kecil serta penataan lingkungan. Sementara itu tahun 1991 hingga 1992 sudah ada beberapa wisatawan yang berkunjung ke desa ini. Sedangkan kebijakan belum dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata setempat. Barulah di sini para sesepuh dan juga pemuda dan perwakilan pemerintah daerah kota bermusyawarah untuk semakin menagngkat potensi wisata yang ada di Penglipuran. Hingga pada tahun 1993 Penglipuran ditetapkan sebagai desa wisata.

Indahnya Pedesaan Yang Nyaman Dan Tentram

Tentu saja akan terasa membosankan bila ke Bali hanya berkunjung ke pantai nya saja. Jika anda mencari sebuah hal unik dari pulau Bali seperti tempat wisata yang jauh dari hingar bingar modernitas. Maka anda bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke desa adat Penglipuran. Di sini anda bisa menemui indahnya pedesaan yang jauh dari arus lalu lintas peradaban modern. Anda juga bisa menyegarkan pikiran dari penatnya perkotaan dan menata pikiran kembali agar lebih fresh.

Temukan keindahan desa Penglipuran Bali yang kental dengan adat dan budayanya. Di sini anda akan menemukan bentuk tiap-tiap rumah penduduk yang hampir sama. Mulai dari pintu gerbang, dinding rumah dari bambu, atap rumah, dan lebar pintu gerbang yang hanya muat 1 orang dewasa. Pintu gerbang ini diberi nama angkul-angkul.

Lokasi Desa Penglipuran Bali

Bila anda ingin datang ke desa wisata ini, maka lokasinya berada di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Mungkin memang belum banyak dari anda yang mengetahui dimana kabupaten Bangli itu. Bila anda sudah pernah berkunjung ke Gunung Batur atau ke Kintamani, maka inilah yang merupakan wilayah kabupaten Bangli.

Jarak desa adat Penglipuran dari Kuta sekitar 53 km. Anda membutuhkan waktu tempuh untuk sampai ke lokasi ini selama 1 jam 30 menit dengan lalu lintas yang cukup lancar. Desa Peanglipuran sendiri berada pada ketinggian 600 hingga 700 meter dari permukaan laut. Karena posisi ketinggian ini, maka udara yang ada di desa Penglipuran sangat sejuk.

Untuk bisa menuju ke desa ini anda harus menggunakan jasa rental mobil karena tidak ada sarana transportasi umum untuk menuju ke lokasi desa Penglipuran ini.

Harga Tiket Masuk

Jika ingin menikmati keindahan dan juga keasrian desa adat Penglipuran yang ada di Bali ini. Maka anda akan dikenakan biaya untuk tiket masuk. Harga tiket masuk untuk orang dewasa sebesar Rp15.000 untuk wisatawan lokal. Sementara untuk wisatawan asing tiketnya sebesar Rp30.000. Sementara itu untuk anak-anak yang ingin masuk ke desa Penglipuran Bali ini harga tiket masuknya sebesar Rp10.000 untuk wisatawan lokal. Dan untuk wisatawan asing sebesar Rp25.000.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *